LOVE STORY


" Hijab baru? Agis tersenyum malu. Sosok tubuh tinggi langsing yang baru sampai rumah. Karena rutinitas pekerjaan membuat dirinya lelah. Suasana rumah dihadapan cermin kamar melihat panorama wajahnya yang cantik. Paras kosmetik yang melekat diwajahnya. Valiant, sang cowok menjumpai Agis. Agis melihat indahnya wajah tanpa berkedip mata." Valiant merindukan sicantik penuh keanggunan, sudah lama tak jumpa. Valiant apa aku salah mencintaimu sayang? Jiwa Agis membisikan dari dalam hati. Valiant membaringkan kepalanya kebahunya. Aroma wanginya melintas terhirup oleh hidung. Kemanjaanya nampak indah nan manis dimata Agis. Bibirnya tersenyum." Penampilan baru Ia, cinta. Apakah kamu suka? Valiant meniti bibir sambil berbicara." Valiant seperti biasa, tau apa yang terbaik untuk meluluhkan hatinya Agis." Tak tahan hati merinding dibuai cinta asmara. Hijabnya menutupi rambut pirang berwarna ke emasan, memberi ruang pada dirinya. Lebih rapat dengan valiant sang pujaan hatinya." Kamu tau tidak sayang..." Valiant menoleh. Wajah mereka saling bertatapan. Valiant sambil menghayal dalam pelaminan.Hawa nafas Agis terhirup cepat. " Tau apa, sayang?" Suara lirih berdesir lagi. Membuat rasa nyaman, penuh kelembutan. Agis bernafas dalam-dalam. Mencoba menenangkan hati yang digoncang asmara." Jilbab dan gaya penampilanmu sangat cantik elegan, Agis. Tidak kelihatan seksi. Sudah berlarut malam, tidak terasa berbincang dengan penuh perasaan. Agis yang cuma berbaju lengan panjang seprti baju gamis, berkulit putih mulus ini sempurna dimata Valiant. Dagu Agis meruncing sambil memandang kagum ke ikhlasan cintanya Valiant." Aku tau. Dan... Kamu sukakan, Valiant?" Mata berkedip seketika. Sengaja biar kekasihnya luluh sambil berlabuh. Valiant tersenyum malu." Kamu memang pandai buat aku tidak tidur? Aku bermimpi dengan kamu. Mimpi itu cuma kamu dan aku.
..." Kamu itu membawa imajinasi." Agis tersenyum lebar. Agis berbicara. " I LOVE YOU SO MUCH." Valiant membalas jawabanya. " Love you Too. Bangunlah Agis untuk membuat Teh hangat, seperti cinta yang dicambuk asmara. Selang berapa lama, Agis menghampiri pujaan hatinya. Bibirnya Valiant menempel pada gelas yang beraroma Daun Teh." Sudah? Senyum Agis dengan kepala diangguk-angguk. Valiant meminum sebelum diletakan dimeja rias, gelas yang masih separuh tersisa. Beberapa menit mereka saling berpandangan." Ehemmm... Kaget tak karuan. Apa yang kaget Agis?" Valiant bertanya." Kaget karena girangnya hatiku bisa seluluh dengan kamu, Valiant. Sudah berlarut malam agis capai. Pada hakekatnya Valiant tau untuk mengajak Agis, untuk sholat berjamaah melaksanakan sholat isya.      "Hmmm..." Agis tersenyum melangkah menuju air wudhu. Menyusulah Valiant ke arah belakangnya. Usai berwudhu, mengangkat sajadah kemudian melaksanakan Sholat. Tidak ternoda dengan ke khusukanya. Selesai Sholat berdoa bersama." Ayo... Sambil memegang tangan Agis membalas eratan tangan Valiant. Valiant bergegas ingin pulang karena sudah larut malam. Mungkin Agis tak mampu ditinggal pujaan hatinya untuk pulang. Tidak sanggup!"           
    " Kata Agis"... Valiant berpamitan, sambil mencium kening jidadnya Agis. Valiant memanggil Agis dengan kata-kata sayang." Ia sayang?" Sehari ini sudah menjumpai kamu... Aku rasa balik dari rumah, terasa kehilangan kamu."  Agis menemani Valiant untuk mengantar pulang.


BERSAMBUNG.....                

Komentar

Postingan Populer